GODDESS
Bulan pada purnama
Malam itu
Senyummu menjadi tanda
Ketika semua bertanya-tanya
Manakala berita simpang siur
Bahwa sang dewi jatuh cinta
Ada desir angin kegembiraan
Ingin tahu,
Cemburu,
Sesal
Namun semua itu tetap tak terjawab
Walau senyummu merekah
Malam itu
Bulan pada purnama
001
Dewi, begitulah semua orang memanggilmu. Dan kau adalah seorang Dewi. Jenis kelaminmu, itu jelas, dan menjadi daya tarik utama. Kecantikan rupamu, kepintaran, kaluhuran budimu yang terpancar melalui air mukamu. Dibarengi dengan saat yang tepat ketika kau naik kepermukaan dunia ini. Menjadi sosok poros bukan hal yang mudah. Namun kau benar-benar memainkan lakon ini dengan luwes. Tak kentara sedikitpun kekuranganmu sebagai manusia. Sempurna.
002
Kala dada sesak oleh nafsu yang tidak jelas alirannya dan mengalirnya. Kau siramkan air sesegar air pegunungan pada setiap jiwa. Kau biarkan semua orang mencintaimu. Bercinta denganmu dalam tanda kutip. Dan saat nafsu-nafsu itu saling bergontokan, kau tetap tegar berdiri, tetap dengan kecantikan lahir dan batinmu, tetap menyiramkan kesegaran jiwa. Komitmen.
30
03
pi
07
31 March 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment